Pengertian Karbon Aktif, Bahan Baku dan Sejarah

 


Jika berbicara tentang karbon aktif, maka kita akan berbicara sedikit tentang kimia.

Pengertian karbon aktif yakni adsorben yang paling sering digunakan ketika proses adsorpsi. Adsorben sendiri merupakan zat padat yang memiliki kemampuan untuk menyerap komponen dari fase fluida.

Adsorben sendiri biasanya memiliki ciri berpori yang mana pori ini memiliki fungsi menyerap zat lain disekitarnya. Jika dibandingkan dengan senyawa lainnya, karbon aktif adalah salah satu adsorben yang paling sering digunakan.

Alasan mengapa karbon aktif menjadi jenis adsorben yang paling sering digunakan yakni karena daya adsorpsinya yang tinggi dan luas permukaannya yang lebih bagus dibandingkan adsorben lainnya.

Dalam pengertian karbon aktif, kita juga akan mendapati jika dalam senyawa ini terdapat komponen utama berupa karbon (87-97%) dan sisanya terdiri dari sulfur, hidrogen, nitrogen dan senyawa lain yang muncul ketika proses pembuatannya.

Karbon aktif dihasilkan dari proses pemanasan suhu tinggi pada bahan baku. Pemanasan dilakukan tertutup agar tidak terjadi kebocoran. Jika terjadi kebocoran maka bahan berkarbon bisa teroksidasi, padahal harusnya bahan tersebut hanya harus terkarbonisasi.

Bahan Baku Pembuatan Karbon Aktif

Karbon aktif bisa terbuat dari berbagai bahan baku seperti pinus, kayu dan tempurung kelapa. Selain itu percobaan pembuatan karbon aktif juga banyak dilakukan menggunakan bahan alami seperti pelepah kepala atau kulit jeruk. Nah, kalau di Indonesia karbon aktif yang dikomersialkan dibuat dari kayu dan tempurung kelapa.

Dalam pembuatan karbon aktif ada beberapa kriteria dasar yang harus dimiliki oleh bahan baku. Pertama bahan diharuskan memiliki kandungan karbon dan boleh organik atau anorganik. Selanjutnya bahan memilki kualitas yang baik dan konstan. Terakhir, pengotor yang terdapat pada bahan baku harus dijaga.  

Sejarah Karbon Aktif

Karbon aktif digunakan sejak tahun 1600SM. Ketika itu orang Mesir menggunakan arang kayu sebagai salah satu metode pengobatan. Selanjutnya pada abad 13M, arang mulai digunakan sebagai filter sumur di Jepang.

Perkembangannya pun cepat hingga pada tahun 1786 ditemukan bahwa arang mampu menghilangkan warna karena adanya adsorpsi senyawa organik. Percobaan ini dilakukan arang terhadap larutan asam tartar.

Dari tahun ke tahun perkembangan akan karbon aktif ini terus meningkat hingga ke keperluan industri. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan industri di Inggris yang telah menggunakan arang sebagai penghilang warna pada tahun 1794. Perkembangan pun tak selesai sampai disitu saja karena saat ini karbon aktif terus diteliti dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya digunakan dalam industri pertambangan.



Previous Post Next Post